Sehingga ibunya mengatakan "PERIH"
dan BERLINANGAN AIR MATA, berISTIGHFAR di atas sebuah Sejadah?
Pernah
Lalu, kenapa kau tidak tertawa?
Apa yang harus aku tertawakan?!
Hah! kau sama bodohnya!
Apakah kau tidak melihat?!
Wajah anak itu berubah menjadi KELEDAI bertuliskan BODOH di dahinya?
Dan apakah kau tidak melihat?!
Malaikat sedang menuliskan kata NERAKA di halaman masa depan anak itu?
Apakah kau tidak melihat?!
Berjubel setan sedang menemani anak itu seperti gula yang hendak ditebar lalu diserang segerombolan semut lapar?
Buka Matamu Kawan!
Belalakan!
Atau haruskah aku bantu dengan mencokel matamu keluar agar kau bisa melihat betapa rendahnya anak itu?
Dia sedang berjalan di bawah telapak kaki anjing liar!
Mereka benar-benar tidak tahu malu!
Aku berteriak kepada mereka!
Hey Keledai Berponi!
Ingatkah darah siapa yang kau hisap sehingga kau bisa bernafas seperti sekarang ini?!
Darimana darah itu?!
Bisakah kau membayar darah itu?!
Bisakah kau membayar nyawa yang sudah dipertaruhkan untuk mengeluarkan anak bodoh sepertimu?!
Ingatkah semua perjuangannya ketika kau mengeluarkan hal yang paling rendah di bokong busukmu itu?!
Wanita yang kau caci dan kau sakiti itu dengan ikhlas,
dengan senyum, diatas lalat hijau membersihkan kotoran mu!
Bahkan ketika dia makan, kau tetap melakukannya?!
Tak jarang, tanpa sadar dia memakannya!
Memakan kotoranmu!!!
Lalu dengan sadarmu kau melahirkan hati busuk untuk membuat dia menangis?!
Apa lagi namanya selain 'kau tidak lebih rendah dari binatang penjaga babi-babi itu?!'
Kau RENDAH!
RENDAH!
RENDAH!
RENDAH!
MAKA! Mintalah selagi kau bisa meminta AMPUN!
Jangan sia-siakan waktumu sebelum semuanya terlambat
Sebelum kau mati dengan penyesalan
Hanya menangisi batu nisan yang tidak pernah bisa berkata,
"Aku mengampunimu wahai anakku." sambil menitikan air mata dan mencium keningmu
Sadari itu wahai Calon BATU!