Darah Penghabisan Tukang Jeruk


Kisah ini adalah kisah nyata pengalaman dari sahabatku Kang Dede Zeto yang gokil abis...

(bari ngagulungan cireng trus di teken ku siku panangan haha...)

kanggo kang Dede maturnuwun... ^_^d
So... inilah kisahnya... :)
----------------------------------------------------------------------------------------------

Hari itu aku hendak pulang dari Jakarta menuju bandung dengan menggunakan jasa angkutan umum, Bis.

Setelah semua siap, Bis-pun melaju melesat kencang yang sampai pada akhirnya, bis kami tiba di gerbang Tol Padalarang - Bandung.

Setelah istirahat beberapa menit bis pun kembali melaju menuju pintu masuk tol Padalarang dengan tujuan hendak keluar dari Tol Cileunyi - Bandung.

Masuklah kami di area jalan tol yang bebas hambatan. Tak lama aku mendengar beberapa penjual makanan sibuk menjajakan dagangan mereka di dalam bis, salah satunya tukang jeruk ini.

Tukang Jeruk : “ Jeruknya pak haji... diobral Rp 10.000 / 15 buah mari yang mau yang mau yang mau jeruk….. jeruknya manis... jeruknya mulus semulus Britney Spears... ayo jeruk mari jeruk..."

(aihh dia tau Britney Spears segala :P)




Si tukang jeruk terus mengoceh menjajakan jeruknya.
Setelah sekian lama berteriak, tak ada seorang pun penumpang yg mau membeli jeruk itu.


Lalu sang tukang jeruk pun kembali berteriak.


Tukang Jeruk : “Ditambahin! hitung-hitung saya ngasih shadakoh ayo silhkan Rp.10.000/20 biji, mari silahkan yang mau yang pengen seger... ato buat oleh-oleh dirumah juga bisa... mari silahkan beli jeruknya... akang-akang teteh-teheh jeruknya manis semanis saya... ayo silahkan dibuktikan... jeruknya ibu haji... jeruknya teteh geulis... ayo silahkan... dikasih 20 biji Sepuluh ribu...“


Sang tukang jeruk tak pantang menyerah, dia terus berteriak menjajakan jeruk-jeruknya dengan penambahan sistem shadakoh.
Namun tetap, belum juga ada satu penumpang pun yang mau membeli jeruk-jeruk itu. Kini suaranya mulai serak.


Si tukang jeruk mulai putus asa, lalu dia pun kembali mengobral jeruk-jeruknya.


Tukang Jeruk : “OMG!!! Gak ada yang mau beli juga?! Oke! Ayo silahkan! sekarang saya kasih Shodakoh plus Obral! Jeruk Rp. 10.000/30 biji! ayo siapa yang mau?! ayo silahkan! Kapan lagi beli Jeruk 10.000 dapet 30 biji?! mana bagus-bagus lagi mulus semulus Britney Spears dan manis semanis yang dagangnya... Ayo silahkan Diobral... nanti dapet bonus senyuman live dari saya."


TING! Sang tukang jeruk meraktekin senyum gejenya sama salah satu penumpang, ibu-ibu.
Lalu ibu itu bilang...


"Ikhhh... teu hararayang teuing dibonusan cengiran kitu?!"
Translate :
"Ikkhh.... ga mau banget dikasih bonus senyuman kayak gitu?!"


Namun walaupun begitu, sang tukang jeruk tak pantang menyerah, dia tetap dengan semangat menjajakan jeruk-jeruknya.


Dia terus berteriak dan menawarkan dagangannya kepada setiap kursi para penumpang bis.


Namun malangnya si tukang jeruk, walau sudah dengan berbagai metode canggih pun, dagangannya tetap tidak ada yang mau beli.


Tak lama lagi bis akan akan sampai di tol Cileunyi, namun jeruknya masih saja utuh.


Akhirnya dengan perasaan kesal si tukang jeruk berteriak dengan kerasnya...


Tukang Jeruk : “Ya Allah.... masih ga ada yang mau beli juga!! Ayo sekalianlah!!! Dari pada ga ada yang beli! Tanggung mau keluar TOL! Ayo sekarang sapa yang mau beli?! SAYA KREDIKAN!!! Dimurahin!!! 30 Biji cuman sepuluh ribu!!! DIKREDITKAN PULA!!! Ayo silahkan yang mau yang berminat silahkan! Dikreditkan ga perlu ada aplikasi! Ayo silahkan yang mau jeruknyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa............."


hahaaa.....


Dengan perasaan iba aku pun tersenyum mendengar ocehan putus asa tukang jeruk yang kesal karena jeruknya tidak laku.


Dalam hati aku berkata
“Sabar kang sabar!! Bukannya ga mau beli... tapi saya juga lagi BOKE! buat ongkos sekarang juga pas-pasan... hiks hiks hiks... "


---------------------------------------------------------------------------------------------


hehee... sepertinya... semua penumpang mengatakan hal yang sama dalam hati mereka... ^^'